Culinary Portal – Squid Shot menjadi salah satu tren kuliner paling heboh di media sosial saat ini. Berasal dari Thailand, tren ini memperlihatkan cara makan cumi hidup yang disajikan langsung dalam gelas atau cangkir berisi saus pedas dan asam. Cumi dibiarkan hidup selama beberapa menit sebelum dimakan, memberikan sensasi ekstrem bagi para pencobanya. Fenomena ini menarik perhatian karena dianggap sebagai pengalaman kuliner yang tidak biasa. Banyak orang tertarik untuk mencoba meski terlihat menegangkan. Namun di balik keunikannya, tren Squid Shot memunculkan kekhawatiran besar di kalangan ahli kesehatan. Pasalnya, cumi yang belum dimasak memiliki risiko tinggi terhadap infeksi bakteri dan parasit. Beberapa ahli menegaskan bahwa sensasi ekstrem tersebut tidak sebanding dengan potensi bahaya yang bisa mengancam tubuh manusia. Meskipun viral dan banyak dibicarakan, Squid Shot sebaiknya dipertimbangkan kembali sebelum dicoba karena potensi risikonya tidak bisa dianggap ringan.
Bahaya Kesehatan di Balik Tren Squid Shot yang Meningkatkan Rasa Penasaran

Popularitas Squid Shot tidak hanya mencuri perhatian pecinta kuliner, tetapi juga membuat para ahli gizi dan kesehatan memberi peringatan keras. Mengonsumsi cumi hidup atau mentah memiliki risiko besar terhadap tubuh manusia. Cumi laut dapat membawa berbagai patogen berbahaya seperti bakteri Vibrio dan parasit Anisakis yang bisa menyebabkan infeksi usus serta keracunan makanan. Vibrio vulnificus misalnya, dikenal sebagai bakteri laut yang dapat menyebabkan infeksi parah hingga merusak jaringan tubuh. Risiko tersebut meningkat jika cumi tidak dibersihkan dengan baik atau dikonsumsi dalam keadaan mentah. Kementerian Kesehatan Thailand bahkan telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak mengikuti tren berbahaya ini. Ahli laboratorium Pakpoom Dejhasadin menyebut bahwa konsumsi Squid Shot bisa menimbulkan infeksi yang sulit diobati. Sensasi ekstrem dari makanan semacam ini memang menarik secara visual, tetapi secara medis sangat tidak disarankan. Tren ini menunjukkan bagaimana popularitas dapat mengalahkan pertimbangan kesehatan.
“Baca juga: Puluhan Orang Tumbang Kracunan Makanan di Toba, Pemprov Sumut Bergerak Kilat!”
Risiko Infeksi dan Alergi dari Cumi Mentah yang Perlu Diwaspadai
Cumi yang dimakan dalam kondisi mentah seperti pada Squid Shot dapat menjadi sumber berbagai penyakit jika tidak diolah dengan benar. Selain bakteri dan parasit, cumi juga bisa menyebabkan reaksi alergi akibat kadar histamin yang tinggi. Histamin muncul ketika cumi tidak disimpan pada suhu yang tepat setelah ditangkap. Kadar histamin yang berlebihan dapat memicu reaksi alergi seperti gatal, ruam kulit, hidung tersumbat, bahkan sesak napas. Dalam kasus yang lebih berat, seseorang bisa mengalami anafilaksis yang mengancam nyawa. Selain itu, kontaminasi bakteri seperti Vibrio parahaemolyticus juga berisiko tinggi menyebabkan gejala mual, muntah, dan diare hebat. Faktor kebersihan dan penyimpanan menjadi hal paling penting dalam mencegah risiko tersebut. Sayangnya, dalam praktik Squid Shot, proses kebersihan sering kali diabaikan demi menjaga sensasi makan cumi yang masih hidup. Akibatnya, peluang infeksi meningkat tajam dan berdampak langsung pada sistem pencernaan manusia.
Cara Aman Mengolah Cumi Agar Layak Dikonsumsi
Meski Squid Shot menonjol karena sensasinya, cara yang benar dalam mengolah cumi tetap menjadi hal utama untuk menjaga kesehatan. Pertama, pastikan memilih cumi yang masih segar dengan ciri warna putih keabu-abuan, daging kenyal, serta bau amis yang tidak menyengat. Cumi segar biasanya memiliki kepala dan tubuh yang masih menyatu serta bintik-bintik kemerahan pada kulitnya. Setelah itu, cumi harus dibersihkan dengan sempurna. Tindakan ini meliputi mencabut tulang rawan, mengeluarkan kantung tinta, serta membuang kulit arinya yang berwarna merah keunguan. Proses mencuci cumi menggunakan air bersih menjadi tahap penting untuk menghilangkan kotoran dan bakteri. Setelah dibersihkan, cumi sebaiknya dimasak minimal pada suhu 70 derajat celcius selama dua menit. Langkah ini membantu mematikan bakteri serta parasit yang mungkin menempel. Mengolah cumi dengan benar tidak hanya menjaga cita rasa, tetapi juga menjamin keamanan pangan agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan.
Pentingnya Edukasi Publik Mengenai Tren Kuliner Ekstrem
Tren seperti Squid Shot memperlihatkan bagaimana media sosial dapat mengubah kebiasaan makan masyarakat dalam waktu singkat. Banyak orang tergoda untuk mencoba hanya demi konten viral tanpa memikirkan risiko kesehatannya. Edukasi publik mengenai keamanan makanan menjadi hal yang sangat penting untuk mencegah penyebaran kebiasaan berbahaya. Pemerintah dan lembaga kesehatan harus berperan aktif memberikan informasi tentang bahaya konsumsi makanan mentah atau hidup. Selain itu, influencer kuliner diharapkan tidak hanya mengejar sensasi, tetapi juga memberikan edukasi kepada pengikutnya. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan pengolahan makanan seharusnya menjadi prioritas utama. Walau tren ini mungkin terlihat menarik, memahami dampak medis dari setiap makanan ekstrem jauh lebih penting. Dengan meningkatnya literasi kuliner, masyarakat diharapkan mampu menilai mana tren yang aman dan mana yang sebaiknya dihindari demi menjaga kesehatan diri dan keluarga.
