Culinary Portal – Willie Salim kembali menarik perhatian warganet setelah mencoba Kunafa, makanan penutup khas Timur Tengah yang kini semakin viral di Indonesia. Dalam salah satu konten kulinernya, Willie terlihat menikmati lapisan renyah dan lembut dari Kunafa yang berisi lelehan keju di bagian tengahnya. Kue ini tidak hanya dikenal karena tampilannya yang menggoda, tetapi juga karena rasanya yang kaya dan teksturnya yang unik. Kunafa sendiri sangat populer di berbagai negara Timur Tengah, terutama saat bulan Ramadan. Selain tampilannya yang mewah, Kunafa memiliki kandungan nutrisi yang bisa menggantikan gula dan lemak setelah seharian berpuasa. Popularitasnya kini juga mulai merambah ke Indonesia, baik di kalangan pecinta kuliner maupun kreator konten makanan seperti Willie.
Varian dan Sejarah Kunafa

Willie Salim menjadi salah satu sosok yang mempopulerkan Kunafa ke khalayak Indonesia, namun Kunafa sendiri memiliki sejarah panjang yang menarik. Kue manis ini diyakini berasal dari era Fatimid, dan dulu biasa tersaji di meja para bangsawan sehingga mendapat julukan makanan khalifah. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Kunafa berasal dari kota Nablus di Palestina atau dari Mesir pada abad ke-15. Bahkan ada yang menyatakan bahwa makanan ini telah disantap sejak masa Dinasti Umayyah sebagai menu sahur. Dalam perkembangan kuliner, Kunafa mengalami banyak transformasi, dari segi bahan dan teknik penyajiannya. Kini Kunafa menjadi simbol kelezatan dalam hidangan pencuci mulut khas Timur Tengah, dikenal hingga ke mancanegara dan dicintai oleh banyak kalangan termasuk food vlogger seperti Willie.
“Baca juga: Kunafa & Dolma Jadi Incaran Willie Salim di Palestina, Netizen Auto Laper!”
Proses Pembuatan dan Keunikan Bahan
Kunafa dikenal dengan teknik penyajiannya yang khas. Adonan tipis berbentuk pastri filo disusun berlapis, lalu diisi keju di tengahnya. Setelah itu, lapisan atas Kunafa dipanggang hingga renyah keemasan. Saat matang, Kunafa disiram dengan sirup gula yang telah dimasak hingga kental, kemudian ditaburi pistakio tumbuk untuk memberikan rasa gurih yang seimbang. Proses ini menciptakan harmoni tekstur antara renyah, lembut, manis, dan gurih yang membuatnya begitu digemari. Nama Kunafa berasal dari kata kanaf dalam bahasa Arab yang berarti melindungi. Maknanya bisa merujuk pada lapisan luar Kunafa yang membungkus keju lembut di dalamnya. Tidak hanya lezat, Kunafa juga memiliki nilai simbolik dan filosofi budaya di balik kelezatannya.
Ragam Kunafa di Berbagai Negara
Kunafa memiliki beragam nama dan bentuk di setiap negara Timur Tengah. Di beberapa wilayah, makanan ini disebut knafeh, konafa, kunefe, kenafe, atau knefeh. Masing-masing memiliki sentuhan lokal yang membuatnya unik. Di Suriah, Kunafa diberi tambahan air mawar dan air bunga jeruk yang menghasilkan aroma wangi khas. Armenia menambahkan kayu manis ke dalamnya, sementara di Mesir bagian kejunya diganti dengan krim kental yang lembut. Varian teksturnya juga berbeda, seperti khishneh yang kasar dan na’meh yang lebih halus dengan tambahan semolina. Keunikan ini menunjukkan bahwa Kunafa bukan hanya sekadar makanan penutup, tetapi juga warisan budaya yang berkembang secara turun-temurun di banyak wilayah Timur Tengah.
Kunafa dan Popularitas di Media Sosial
Popularitas Kunafa semakin meningkat seiring maraknya review makanan di media sosial, salah satunya lewat konten milik Willie Salim. Dengan pengaruh besar di kalangan pengguna internet, setiap makanan yang dicoba Willie sering kali langsung jadi perbincangan hangat. Kunafa menjadi sorotan bukan hanya karena tampilannya yang menggoda, tetapi juga karena momen mencicipinya yang selalu dibuat menarik. Efek dari ulasan semacam ini membuat Kunafa semakin dikenal di berbagai kota Indonesia dan mendorong banyak restoran Timur Tengah untuk menyajikannya. Bahkan, banyak pecinta kuliner yang kini tertarik mencoba membuatnya sendiri di rumah. Dari kelezatan hingga visual yang Instagramable, Kunafa punya semua elemen untuk menjadi viral di jagat digital.