Som Tam

Som Tam Siam: Kisah Salad Pepaya Asal Thailand yang Rasanya Asam dan Segar

Culinary Portal – Som Tam adalah salad pepaya hijau asal Thailand yang menawarkan cita rasa berbeda dibanding salad pada umumnya. Alih-alih manis dan gurih, Som Tam menghadirkan perpaduan rasa pedas dan asam yang khas sehingga termasuk dalam salah satu makanan pedas terenak di dunia versi CNN. Salad ini menggunakan pepaya hijau yang diiris tipis sebagai bahan utama, dipadukan dengan cabai Thailand, bawang putih segar, udang kering, kecap ikan, gula aren, kacang tanah, jeruk nipis, tomat ceri, dan kacang panjang. Semua bahan ditumbuk dengan lesung dan alu hingga menjadi saus yang mengikat salad. Tradisionalnya, Som Tam disajikan bersama ketan atau kow neeyao, dan beberapa versi menambahkan kepiting untuk menambah kerenyahan dan cita rasa umami. Setiap daerah di Thailand memiliki versi Som Tam yang berbeda, menyesuaikan bahan lokal dan selera masyarakat. Som Tam kini dikenal secara internasional karena rasa yang segar, pedas, dan unik, sekaligus menjadi ikon kuliner Thailand.

Bahan dan Cara Membuat Som Tam

Som Tam menggunakan kombinasi bahan segar dan aromatik yang membentuk rasa khasnya. Pepaya hijau memberikan tekstur renyah, sementara kacang tanah, kacang panjang, dan tomat ceri ditumbuk hingga halus untuk menghasilkan saus yang asam dan pedas. Som Tam dikenal dengan tingkat kepedasannya yang kuat dari cabai Thailand, sedangkan perasan jeruk nipis memberikan keseimbangan rasa. Beberapa versi menambahkan udang kering atau kepiting asin untuk menambah cita rasa gurih dan umami. Persiapan Som Tam membutuhkan teknik yang tepat agar rasa semua bahan tercampur merata tanpa saling menutupi. Proses penumbukan dengan lesung dan alu membantu bahan mengeluarkan aroma dan minyak alami, sehingga rasa salad menjadi kompleks namun harmonis. Som Tam yang disajikan dengan ketan atau nasi pulut menambah sensasi makan yang otentik dan tradisional.

“Baca juga: Bukan Sekadar Es Jeruk Biasa! Rahasia Es Jeruk Nipis Khas Brazil yang Bikin Segar Seharian!”

Sejarah dan Asal Usul Som Tam

Hidangan ini diperkirakan berasal dari wilayah timur laut Thailand, yaitu Isan. Nama tam som mengacu pada teknik menumbuk bahan asam sebagai dasar salad. Sebelum pepaya hijau populer, salad ini dibuat dengan berbagai buah dan sayuran musiman yang memiliki rasa asam. Kemudian pepaya hijau menjadi bahan favorit, dan orang Isan membawa versi salad ini ke daerah lain di Thailand hingga menjadi populer seperti sekarang. Beberapa sejarawan menyebut bahwa hidangan ini juga dikenal di Laos dengan nama tam maak hung. Berbeda dengan versi Thailand yang menggunakan kecap ikan, versi Laos sering menambahkan pasta ikan yang memiliki rasa kuat dan terong hijau. Variasi salad pepaya ini berkembang di berbagai negara Asia Tenggara, termasuk Kamboja dan Vietnam, menjadikannya salah satu hidangan ikonik dari kawasan tersebut.

“Simak juga: NASA Siaga! Obyek Asing dari Luar Tata Surya Diduga Akan Serang Bumi pada November 2025”

Variasi Populer Som Tam

Beberapa variasi salad pepaya yang terkenal di Thailand dan sekitarnya menambah pengalaman rasa yang berbeda. Tam Thai memadukan kacang dan udang kering. Sementara Tam Lao atau Tam Pla Ra menambahkan ikan fermentasi sebagai bahan tambahan. Tam Pu menghadirkan kepiting asin atau acar, sedangkan Tam Pu Pla Ra menggabungkan kepiting dan ikan fermentasi. Di sisi lain, Tam Khorat menggunakan saus ikan fermentasi yang khas dari wilayahnya. Setiap versi menawarkan rasa pedas dan asam yang berbeda sesuai tradisi lokal. Penikmat salad pepaya dapat merasakan sensasi segar dan pedas yang konsisten, namun setiap daerah memberikan sentuhan unik pada hidangan ini. Ragam ini membuat salad pepaya tidak hanya populer di Thailand tetapi juga menarik bagi wisatawan dan pecinta kuliner internasional.

Popularitas dan Pengaruh Som Tam

Hidangan ini kini menjadi populer tidak hanya di Thailand tetapi juga di negara tetangga seperti Laos, Kamboja, dan Vietnam. Salad pepaya ini sering ditemukan di pasar lokal dan restoran sebagai makanan ringan atau lauk pendamping nasi ketan. Hidangan ini menarik perhatian karena perpaduan rasa pedas, asam, dan gurih yang seimbang. Popularitasnya juga didorong oleh pengaruh wisatawan yang menyebarkan pengetahuan tentang salad pepaya ini ke berbagai negara. Festival kuliner dan media sosial membantu memperkenalkan hidangan ini ke khalayak internasional. Penikmat kuliner modern sering mencoba variasi baru sambil tetap mempertahankan rasa tradisional. Salad pepaya ini menjadi simbol kuliner Isan dan Thailand yang mudah dikenali berkat teksturnya yang renyah dan rasa pedas asam yang unik.