Culinary Portal – Kudus bukan hanya dikenal sebagai kota religius tetapi juga sebagai salah satu surga kuliner di Jawa Tengah. Di balik keindahan alam dan kekayaan budayanya, Kudus menyimpan ragam sajian khas yang menggugah selera. Salah satu yang paling unik dan hanya bisa ditemukan di kawasan pegunungan Muria adalah pecel pakis. Kuliner ini tidak sepopuler soto Kudus atau nasi pindang, namun bagi para penikmat makanan tradisional, pecel pakis adalah permata tersembunyi yang layak dicoba. Desa Colo di Kecamatan Dawe menjadi pusat dari sajian ini, menyajikan nuansa kuliner yang berpadu dengan udara sejuk pegunungan serta pemandangan alam yang menenangkan. Setiap akhir pekan, tempat ini dipadati pengunjung yang datang tidak hanya untuk berziarah ke Makam Sunan Muria, tetapi juga mencicipi sepiring pecel pakis yang gurih dan menggoda.
Kuliner Khas Pegunungan Kudus yang Bikin Kangen

Kuliner khas dari wilayah pegunungan Kudus memang memiliki daya tarik tersendiri, salah satunya adalah pecel pakis yang berasal dari Desa Colo. Makanan ini menjadi pilihan favorit para pelancong maupun warga lokal yang sedang berkunjung ke kawasan religius ini. Berada di kaki Gunung Muria, desa ini menjadi tempat bertemunya cita rasa alam dengan tradisi kuliner yang telah dijaga secara turun-temurun. Pakis sebagai bahan utama diambil langsung dari alam sekitar, tumbuh alami di tebing-tebing hijau yang mengelilingi area desa. Warung-warung kecil di pinggir jalan Colo menyajikan hidangan ini secara sederhana namun penuh rasa. Disajikan dengan nasi hangat, bumbu kacang yang khas, dan berbagai lauk tambahan seperti telur, tempe, dan gimbal udang, pecel pakis menjadi pengalaman rasa yang lengkap. Tekstur pakis yang renyah dipadukan dengan sambal kacang yang gurih menghasilkan rasa yang sulit dilupakan.
“Baca juga: Bikin Bangga! Rawon dari Indonesia Disebut Sup Terbaik di Asia, Asalnya dari Majapahit!”
Proses Sederhana dengan Rasa Istimewa
Di balik kenikmatan pecel pakis khas Colo terdapat proses penyajian yang sederhana namun penuh perhatian terhadap cita rasa. Daun pakis dipetik dari alam sekitar lalu direbus atau diguyur dengan air panas hingga cukup matang namun tetap mempertahankan kerenyahan. Dalam penyajiannya perlu kehati-hatian agar sayur tidak terlalu matang karena hal itu bisa memengaruhi rasa dan teksturnya. Bumbu kacang yang digunakan merupakan hasil racikan sendiri dari para pedagang. Kacang tanah digoreng lalu dihaluskan bersama bumbu seperti bawang, kencur, dan terasi, menghasilkan sambal yang aromatik dan kaya rasa. Rasa pedas, gurih, dan sedikit manis berpadu sempurna dengan kesegaran daun pakis. Warung-warung pecel pakis di Colo biasanya juga menyediakan minuman tradisional seperti teh panas atau kopi Muria yang disajikan langsung dari kedai-kedai kopi lokal di sekitar tempat wisata.
“Simak juga: Ketika Penjahat Kena Batunya! Play Dirty Jadi Film Paling Licik Tahun Ini!”
Pecel Pakis Jadi Favorit Wisatawan dan Pesepeda
Desa Colo tidak hanya menjadi tujuan wisata religi tetapi juga titik favorit bagi komunitas pesepeda dan para pencinta alam. Jalanan menanjak dan udara sejuk menjadikan kawasan ini tempat yang ideal untuk olahraga pagi. Usai bersepeda atau jalan-jalan menikmati udara segar pegunungan, para pengunjung sering kali memilih mampir ke warung pecel pakis untuk mengisi tenaga. Rasanya yang ringan namun mengenyangkan menjadikan makanan ini cocok disantap kapan saja, baik saat sarapan maupun makan siang. Banyak dari mereka yang datang secara rutin hanya untuk menikmati pecel pakis khas Colo. Salah satu pengunjung mengungkapkan bahwa tekstur pakis yang renyah dan bumbu kacangnya yang kuat menjadi daya tarik utama. Walaupun tampilannya sederhana, rasa dari pecel ini bisa bersaing dengan sajian kuliner modern di kota besar. Tidak heran jika warung-warung di Colo selalu ramai oleh pengunjung dari berbagai daerah.
Wisata Kuliner di Tengah Alam dan Tradisi
Kombinasi antara wisata kuliner dan wisata alam menjadi keunggulan Desa Colo yang berada di lereng Gunung Muria. Selain bisa mencicipi pecel pakis yang lezat, para wisatawan juga dimanjakan dengan suasana pegunungan yang damai. Hawa dingin dan kabut tipis yang menyelimuti kawasan ini menciptakan suasana yang cocok untuk bersantai sejenak dari hiruk-pikuk kota. Kudus melalui destinasi seperti Colo menawarkan pengalaman yang tidak hanya mengenyangkan perut tetapi juga menyegarkan pikiran. Di sepanjang jalan menuju kawasan ziarah, kedai-kedai kopi sederhana berjajar menyajikan Kopi Muria yang kuat dan aromatik. Banyak pengunjung memilih duduk santai sambil menyeruput kopi dan menikmati suasana. Dengan potensi wisata alam dan kuliner yang berpadu harmonis, Desa Colo menjadi contoh sempurna bagaimana budaya, tradisi, dan rasa bisa bersatu dalam satu kunjungan yang berkesan.