Culinary Portal – Gaza menyimpan banyak cerita yang tak hanya soal perjuangan, tetapi juga kekayaan kulinernya yang luar biasa. Salah satu hidangan yang menggambarkan kedalaman budaya dan tradisi masyarakatnya adalah Sumaghiyyeh. Makanan ini bukan sekadar masakan rumahan, tetapi menjadi bagian penting dari identitas keluarga Gaza. Sumaghiyyeh adalah semur khas yang terbuat dari daging sapi atau kambing, kacang garbanzo, serta kuah kental berwarna merah keunguan yang asam segar. Keunikan rasa ini berasal dari sumac, rempah asam yang menjadi bintang utama dalam masakan ini. Kelezatan Sumaghiyyeh semakin lengkap dengan tambahan tahini, pasta biji wijen yang memberikan cita rasa gurih dan lembut. Masyarakat Gaza telah menjaga resep ini secara turun-temurun, membagikannya dari generasi ke generasi, biasanya dalam porsi besar dan disantap bersama-sama saat momen penting. Penyajian Sumaghiyyeh yang khas dengan roti pita sebagai alat makan menjadikan pengalaman menyantapnya lebih autentik dan penuh kebersamaan.
Tradisi Kuliner yang Hidup di Tengah Tantangan Gaza
Di tengah segala keterbatasan dan tantangan yang dihadapi masyarakat Gaza, tradisi kuliner seperti Sumaghiyyeh tetap bertahan dan dijaga dengan penuh kebanggaan. Setiap komponen dalam hidangan ini mencerminkan kreativitas dan ketahanan warga Gaza dalam memanfaatkan bahan-bahan lokal. Kuah kental berwarna keunguan yang dihasilkan dari bubuk sumac menunjukkan bagaimana rempah bisa menjadi elemen penting dalam membangun rasa unik. Selain itu, penggunaan tahini dan kacang garbanzo menambah kekayaan tekstur serta gizi dalam satu sajian. Pada hari raya, pernikahan, bahkan pemakaman, Sumaghiyyeh sering kali disajikan sebagai bentuk penghormatan dan kebersamaan. Resepnya tidak banyak mengalami perubahan selama ratusan tahun, karena rasa dan maknanya yang sudah melekat kuat dalam kehidupan sosial masyarakat Gaza. Meski situasi bisa sangat sulit, aroma dan rasa Sumaghiyyeh tetap mampu menghadirkan rasa nyaman dan kehangatan di tengah keluarga.
“Baca juga: Resep Tauco Udang Khas Medan, Nikmatnya Bikin Nasi Auto Habis!”
Komposisi Unik yang Menciptakan Rasa Asam-Gurih Khas
Sumaghiyyeh dikenal sebagai hidangan dengan perpaduan rasa asam dan gurih yang sangat seimbang. Bahan utamanya terdiri dari daging sapi atau kambing, kacang garbanzo yang lembut, serta campuran sumac dan tahini sebagai elemen utama dalam membentuk rasa. Sumac memberikan warna dan rasa asam segar yang menonjol, sementara tahini menghadirkan kelembutan gurih yang khas. Campuran ini tidak hanya menciptakan rasa yang kompleks, tetapi juga menyatukan tekstur yang unik dan menyenangkan. Proses perendaman bubuk sumac dalam air panas kemudian dicampur dengan air dingin dan tepung terigu menjadi salah satu teknik penting dalam menjaga konsistensi kuahnya. Setelah itu, tahini ditambahkan untuk melengkapi kekayaan rasa. Kuah Sumaghiyyeh kemudian akan dimasak bersama kacang dan daging, menciptakan harmoni rasa dalam setiap suapannya. Hasil akhirnya adalah sajian yang tidak hanya lezat, tetapi juga penuh makna.
“Simak juga: Diangkat dari Kisah Nyata! Gereja Setan Bikin Merinding Sepanjang Film”
Teknik Memasak Tradisional yang Masih Dipertahankan
Cara memasak Sumaghiyyeh masih dilakukan dengan teknik tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun. Proses pertama dimulai dengan merebus daging bersama daun salam untuk menghasilkan kaldu yang kaya rasa. Sementara itu, campuran sumac-tahini disiapkan dengan hati-hati untuk menghasilkan kuah yang kental dan tidak menggumpal. Sayuran seperti daun chard atau bayam Swiss sering ditambahkan untuk memberikan dimensi segar dalam hidangan ini. Bumbu seperti bawang putih, biji adas, dan cabai dihaluskan dan ditumis sebentar sebelum ditambahkan ke panci utama. Proses ini dilakukan agar aroma rempah-rempah dapat keluar sempurna. Penyusunan langkah memasak yang teratur menjadi kunci dalam menjaga cita rasa khas Sumaghiyyeh. Semua bahan dimasak hingga menyatu dengan sempurna, sehingga rasa asam, gurih, pedas, dan aroma rempah terasa dalam satu suapan. Teknik ini telah diajarkan dari ibu ke anak perempuan, dan masih terus dijaga.
Sumaghiyyeh sebagai Simbol Kebersamaan dan Warisan Budaya

Lebih dari sekadar makanan, Sumaghiyyeh telah menjadi simbol warisan budaya dan kebersamaan yang sangat kuat dalam masyarakat Gaza. Hidangan ini biasanya dimasak dalam jumlah besar saat hari-hari istimewa untuk dibagikan kepada tetangga atau keluarga besar. Proses memasaknya yang panjang menjadi ajang berkumpulnya anggota keluarga, berbagi cerita sambil menyiapkan bahan-bahan secara bersama. Dalam budaya Gaza, Sumaghiyyeh tidak hanya mencerminkan rasa lezat tetapi juga semangat saling berbagi dan solidaritas. Aroma yang memenuhi dapur saat kuah mulai mengental mengingatkan pada kenangan masa kecil dan momen kebersamaan yang hangat. Saat disajikan, roti pita digunakan untuk menyendok langsung dari panci besar yang ditempatkan di tengah. Tradisi ini memperkuat nilai kekeluargaan dan kesederhanaan yang menjadi ciri khas kehidupan masyarakat Gaza. Dalam setiap suapan Sumaghiyyeh, tersimpan kisah cinta terhadap tanah air, keluarga, dan masa lalu yang tak tergantikan.