Portal Hiburan – Gohyong Cikini telah menjadi salah satu camilan paling banyak dibicarakan oleh para pencinta kuliner yang menyukai cita rasa legendaris Jakarta. Camilan ini merupakan hasil perpaduan kuliner Tionghoa Peranakan dengan rasa gurih dan aroma rempah yang khas. Teksturnya lembut di dalam dan renyah di luar, membuat siapa saja sulit berhenti setelah gigitan pertama. Di Jakarta, orang rela mengantre berjam-jam hanya untuk mencicipi kelezatan ini. Kini kenikmatan tersebut bisa dirasakan tanpa harus pergi jauh. Resep ini memungkinkan siapa pun membuat cita rasa legendaris dari dapur sendiri. Saat disajikan dengan kuah cuko yang manis, pedas, dan asam, suasana nostalgia jajanan tempo dulu langsung terasa. Gohyong ini cocok untuk acara keluarga, kumpul santai, atau sekadar menikmati sore dengan camilan hangat yang aromanya menggoda. Sentuhan bubuk ngo hiong menjadi kunci utama kelezatannya yang membuat banyak orang jatuh cinta.
Cita Rasa Legendaris Gohyong Cikini

Gohyong Cikini dikenal karena aroma khasnya yang berasal dari bubuk ngo hiong. Rempah lima ini terdiri dari pekak, cengkih, kayu manis, adas, dan lada Szechuan. Ketika dicampur dengan isian ayam, tercipta perpaduan rasa gurih dan hangat yang khas. Para pencinta jajanan kaki lima di Jakarta pasti mengingat panjangnya antrean hanya untuk membeli camilan ini. Tekstur renyah di luar dan lembut di dalam menjadi alasan orang terus kembali untuk menikmatinya. Selama bertahun-tahun, cita rasa ini menjadi bagian dari identitas kuliner kota. Kini, camilan legendaris ini bukan sekadar kenangan masa lalu, melainkan bisa dihadirkan kembali di dapur modern. Cita rasanya yang klasik menjadi jembatan antara generasi lama dan baru, menghadirkan pengalaman kuliner yang tak pernah lekang oleh waktu.
“Baca juga: Roti Kembang Waru Kotagede: Kudapan Jadul yang Bikin Turis Ketagihan!”
Bahan Bahan yang Menentukan Cita Rasa
Rahasia kelezatan camilan ini terletak pada pemilihan bahan yang tepat. Isian dibuat dari paha ayam cincang halus dan ayam rebus cincang kasar yang dicampur dengan garam, gula, bawang putih, bawang merah, saus tiram, bubuk ngo hiong, daun bawang, tepung tapioka, telur, dan sedikit air. Kulit dibuat dari campuran tepung terigu, tepung maizena, penyedap, telur, dan air untuk menghasilkan lembaran tipis yang lentur. Kuah cuko disiapkan dari air, gula aren, gula pasir, bawang putih, garam, penyedap, dan cuka agar menciptakan rasa manis, pedas, dan asam yang seimbang. Kombinasi bahan ini memberikan cita rasa otentik seperti jajanan yang dijual di kawasan legendaris Jakarta. Ketika semua elemen ini dipadukan, aroma rempah dan kelezatannya menyatu dalam satu gigitan.
“Simak juga: Getih Ireng: Adaptasi Thread Tersadis Jeropoint yang Bikin Penonton Gak Bisa Tidur!”
Langkah Langkah Memasak Gohyong
Pembuatan camilan ini dimulai dengan mencampur semua bahan isian hingga terasa lengket dan rata. Adonan kulit diolah dengan mencampur tepung terigu, tepung maizena, telur, air, dan penyedap hingga tidak menggumpal. Adonan kulit dimasak tipis di teflon agar terbentuk lembaran lentur. Lembaran kulit kemudian diisi adonan ayam dan digulung rapat. Gulungan dikukus selama sekitar 25 menit hingga matang. Setelah dingin, potongan gohyong digoreng sampai bagian luarnya keemasan dan renyah. Kuah cuko dibuat dengan merebus semua bahan lalu disaring hingga halus. Proses memasak ini cukup sederhana dan bisa dilakukan siapa saja di rumah. Hasil akhirnya adalah camilan gurih dengan tekstur kontras antara kulit garing dan isi lembut.
Nostalgia Kuliner Jakarta di Rumah
Gohyong Cikini tidak hanya sekadar camilan, tetapi juga bagian dari kenangan kuliner kota Jakarta. Aromanya mengingatkan pada masa lalu ketika jajanan legendaris ini diserbu banyak orang di kawasan Cikini. Kini, cita rasa itu dapat dinikmati kembali dengan mudah di dapur rumah sendiri. Proses pembuatannya menyenangkan dan hasilnya cocok untuk berbagai acara. Camilan ini bisa menjadi sajian saat arisan, ide jualan, atau sekadar nostalgia di sore hari. Aroma ngo hiong yang memenuhi ruangan membawa suasana khas jajanan lawas yang autentik. Setiap potongan gohyong menghadirkan perpaduan rasa dan tekstur yang membuat siapa pun ingin menambah lagi. Inilah pesona jajanan klasik yang terus bertahan dari masa ke masa.